Kendalikan Inflasi, Pj Bupati Buton Serahkan Bantuan Benih Hortikultura dan Pupuk Secara Simbolis

Pj Bupati Buton La Haruna menyerahkan bantuan benih holtikultura dan pupuk kepada Kadis Pertanian secara simbolis.

NARASITIME.com – Dalam rangka penanggulangan Inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton menyerahkan bantuan benih hortikultura dan pupuk kepada para petani di Kabupaten Buton, Selasa (04/6/2024).

Bantuan pertanian itu diserahkan secara simbolis oleh Pj Bupati Buton, La Haruna SP. M.Si kepada Kadis Pertanian Kabupaten Buton, Ma’mul Djamal, SP, M.Si di Ruang Rapat VIP Bupati Buton.

Berdasarkan data total penerimaan bantuan untuk kecamatan Kapontori berjumlah 25 poktan, diterima 425 anggota, Kecamatan Lasalimu Selatan 10 poktan, diterima 150 Anggota.

Bacaan Lainnya

Sementara untuk Kecamatan Lasalimu 13 poktan 195, diterima anggota, Kecamatan Pasarwajo 27 poktan, diterima 405 anggota, Kecamatan Siotapina 32 poktan, diterima 544 anggota.

Untuk Kecamatan Wolowa sendiri 8 poktan, diterima oleh 120 anggota sehingga jumlah total berjumlah 115 poktan dan diterima 1.839 anggota dalam komoditi aneka cabai, jagung manis, tomat, bawang merah, pupuk dan polibag.

Pj Bupati Buton, La Haruna pada kesempatan itu menyampaikan pemberian bibit Holtikultura dan Pupuk merupakan bentuk kepedualian pemerintah terhadap petani.

“Ini juga merupakan salah satu Langkah konkret yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Buton. Saya berharap para petani dapat memanfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya. Semoga bantuan bibit dan pupuk ini dapat meningkatkan hasil tanaman mereka,” parap Pj Bupati Buton.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton, Ma’mul Djamal, S.P., M.Si menjelaskan penyerahan bantuan secara simbolik tersebut berupa penyerahan tanaman patin dan pupuk yang diperuntukkan untuk penanggulangan Inflasi Daerah.

“Jadi bantuan yang diserahkan disebarkan di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Buton terurai dengan komoditas berupa aneka cabai, jagung manis, tomat, bawang merah, pupuk dan polibag,” sebutnya.

Kadis Pertanian menjelaskan, penerima manfaat tersebut terfokuskan pada daerah-daerah lokus Stunting dengan jumlah kelompok tani sebanyak 115 kelompok tani dengan jumlah personil sekitar 1.839 orang.

Hal ini perlu ditingkatkan agar menyentuh sehingga bukan hanya di lokus stunting tetapi semua kelompok-kelompok tani yang bisa digunakan di pemanfaatan pekarangan sehingga kebutuhan dan asupan gizi masyarakat bisa secara langsung dari kelompok tani sehingga masalah inflasi di masyarakat bisa teratasi dan dapat menanggulangi stunting dalam hal ini kabupaten Buton dapat menghadapi kemiskinan ekstrim yang menjadi permasalahan di Indonesia.

banner 300x250

Pos terkait