Tingkatkan Kapasitas SDM, Dispar Buton Gelar Workshop Pengembangan Lembaga Pokdarwis

Foto bersama Sekda Buton, Kadispar Buton, Wakil Ketua DPRD Buton, Narasumber dan peserta Workshop Pengembangan Lembaga Pokdarwis.

NARASITIME.com –  Memaksimalkan potensi wisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buton menggelar workshop pengembangan lembaga Pokdarwis di Halaman Dive Center, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Rabu (08/3/2023). Kegiatan workshop Pokdarwis Dispar Buton ini berlangsung selama satu hari.

Penyelenggaraan Workshop Pokdarwis Dispar Buton ini bertujuan untuk meningkatan kapasitas SDM kelompok sadar wisata untuk memajukan desanya menuju desa berdaya saing dan mandiri dengan berkolaborasi untuk membangun Desa sebagai Desa Wisata atau Destinasi Wisata yang layak jual.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Rusdi Nudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari peningkatan kualitas SDM terhadap pengembangan lembaga Pokdarwis yang tersebar di wilayah Kabupaten Buton.

Bacaan Lainnya

Kata dia, trend pembangunan di Indonesia yang dimulai dari desa berdasarkan kebijakan Presiden Jokowi telah memberi ruang kepada Kementerian Pariwisata memegang peranan penting karena apa yang dimaksud membangun dari desa adalah desa wisata.

“Oleh karena itu desa wisata ini menjadi perhatian pemerintah dan menjadi program yang terintegrasi dengan kementerian lainya sehingga alhamdulilah ini kita juga dalam waktu dekat atas perhatian pemerintah dan dukungan Pemerintah Provinsi Sultra kita akan memberangkatkan 15 kepala desa wisata yang memiliki data BAGUS yang diisi melalui aplikasi jejaring desa wisata,” katanya.

Lebih lanjut, Rusdi Nudi mengatakan bahwa desa wisata di Kabupaten Buton lebih didominasi dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kapontori. “Itu kita gagas selama dua tahun dengan kita melihat pergerakan orang karena pariwisata itu tergantung dari pergerakan orang,” tuturnya.

“Jadi karena dia rute Baubau-Kendari adalah lewatnya Kecamatan Kapontori dan bolak-balik nya juga itu sangat potensial untuk kita kembangkan,” sambungnya.

Untuk wilayah Pasarwajo dan sekitarnya, lanjut Rusdi Nudi, pihaknya juga akan memanfaatkan pintu masuk ke Kabupaten Wakatobi melalui Teluk Pasarwajo karena para wisatawan nanti sebelum ke Wakatobi akan terlebih dahulu singgah ke Pasarwajo.

“Para wisatawan akan bermalam dulu di Buton setelah itu besok paginya baru menyebrang ke Wakatobi. Berarti disitu ada ruang, pertama dia akan menyelam sore, kedua dia akan menginap dan yang ketiga dia akan makan. Inilah beberapa peluang yang akan kita coba manfaatkan dalam rangka kita mengembangkan desa wisata di wilayah kita,” ungkapnya.

Olehnya itu, dengan adanya keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah, Rusdi Nudi sangat mengharapkan agar kreativitas pengembangan wisata harus terlebih dahulu muncul dari desa.

“Itulah yang kita coba gagas terus-menerus bahwa kita menciptakan daya tarik di desa kita masing-masing,” ujarnya.

Rusdi Nudi menambahkan, dalam kegiatan workshop pengembangan lembaga Pokdarwis ini peserta akan mengikuti dua sesi pelatihan, yakni sertifikasi uji kompetensi hotel dan restoran dan sertifikasi pemandu wisata.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin, S.Pd, M.Si yang mewakili Pj Bupati Buton dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan workshop ini sudah berbeda dengan tahun lalu, dimana saat itu kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Dispar dianggarkan langsung oleh kementerian.

“Dan tahun ini kita diharapkan untuk mandiri, artinya walaupun mungkin tidak sebanyak tahun lalu tapi alhamdulilah kita juga bisa adakan walaupun nanti baru dua kegiatan, mudah-mudahan kita doakan di perubahan nanti bisa ada tambahan lagi,” katanya.

“Sehingga mungkin yang ada tadi dilaporkan sebanyak 32 desa wisata itu bisa kita kembangkan SDM nya,” tambahnya.

Olehnya itu, lanjut Asnawi Jamaluddin bahwa kegiatan hari ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang disampaikan oleh narasumber nantinya dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan di desanya masing-masing.

Kata dia, saat masa Pandemi Covid-19 banyak tempat-tempat wisata yang sepi pengunjung sehingga hal itu menjadi tantangan bagi desa yang memiliki potensi wisata untuk mengembangkan kembali potensi wisatanya ke permukaan.

“Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa ini tantangan kita, jangan hanya setelah terima materi hari ini tidak dikembangkan,” tuturnya.

Mantan Kadis Sosial Kabupaten Buton ini menambahkan bahwa desa-desa yang telah masuk dalam jejaring desa wisata di Indonesia dapat memanfaatkan anggaran Dana Desa (DD) untuk mengembangkan potensi wisatanya.

Dalam kesempatannya itu Sekda Buton juga menambahkan bagi desa-desa yang telah memiliki tempat wisata agar lebih diperhatikan lagi kebersihannya sehingga keindahan dari tempat wisata tersebut nampak jelas disaat wisatawan berkunjung.

Mengakhiri sambutannya, Asnawi Jamaluddin mengucapkan selamat kepada para peserta workshop pengembangan lembaga Pokdarwis dan berharap ilmu yang didapat nanti dapat bermanfaat bagi pengembangan wisata yang ada di desa.

banner 300x250

Pos terkait