Wujudkan Visi Pembangunan Berkelanjutan, Bupati Buton Kritik Dinas Perikanan dan Perdagangan

“Sudah tidak boleh ada lagi yang apatis. Yang apatis apatis itu menjadi sebuah bentuk penghianatan terhadap visi misi saya dan itu saya akan atensi kan,” tegas Bupati Buton

NARASITIME.com – Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, SH melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Dinas Perikanan setempat tentang pemberian sejumlah bantuan perikanan tangkap.

Ia menilai, selama ini pemberian bantuan perikanan tangkap, seperti bodi tuna terhadap nelayan dinilai kurang efektif karena tidak dilakukan pendampingan monitoring, evaluasi dan supervisi.

Bacaan Lainnya

“Visi saya itu pembangunan yang berkelanjutan, tidak bisa setelah dikasih bantuan lepas tangan. Itu saya tidak suka. Buton tidak berkembang salah satu faktornya adalah hal itu,” ucap Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra, saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Kemitraan Kepala Desa/Lurah Pesisir (Coastal 500) untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 14: Ekosistem Lautan di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, di Aula Kantor Bupati Buton, Rabu (06/8/2025).

Olehnya itu, orang nomor satu di Kabupaten Buton ini meminta kepada Dinas Perikanan Kabupaten Buton agar lebih serius mengelola bantuan perikanan tangkap, sehingga memberikan manfaat nyata dan tidak berhenti pada kegiatan seremonial semata.

Selama ini, lanjut Alvin Akawijaya Putra pemerintah daerah secara kontinyu memberikan bantuan bodi tuna kepada masyarakat dalam bentuk kelompok nelayan. Namun, yang mengherankan setiap tahun ada terus pengajuan permintaan bodi tuna.

“Saya bingung, setiap tahun kita mendapat proposal bantuan bodi tuna. Ini aneh, kenapa setiap tahun minta bodi tuna, minta bodi tuna. Mungkin Prof La Sara tau ini, memangnya jangka waktu ketahanan bodi tuna berapa lama sih, apa setiap tahun atau per enam bulan harus diganti,” ujarnya.

“Namun, setelah saya perhatikan, saya telusuri, ternyata bodi tuannya bukan rusak, melainkan di preteli dan mesinnya di jual. Ini salah satu penyakitnya sektor perikanan kita di Buton. Kita ingin memperbaiki Buton, jangan lagi seperti itu, saya berharap tiap kali bantuan perikanan turun harus dilakukan pendampingan monitoring, evaluasi dan supervisi,” sambungnya.

Meski hanya lima tahun diberikan ruang untuk memimpin Buton, Alvin Akawijaya Putra menegaskan komitmennya untuk membangun daerah secara kolaboratif dan inovatif selama masa jabatannya tahun 2025-2030.

“Saya jadi sampai lima tahun kedepan, cuman lima tahun itu waktunya sedikit dan paling tidak saya ingin membereskan keterpurukan Buton, tidak perlu kita plus satu atau dua, cukup nol saja sudah cukup, yang negatif negatif, minus dua atau tiga kita naikan jadi nol karena kita di Buton ini banyak sekali minusnya,” ujarnya.

“Ini yang bikin saya terus berpikir setiap harinya karena saya peduli dengan Buton. Olehnya itu saya berharap para kepala desa, camat dan lurah dapat membantu saya. Saya tidak bisa mewujudkan visi misi saya tanpa dukungan dari para kepala desa, camat dan lurah,” sambungnya.

Dalam kesempatannya itu, Alvin Akawijaya Putra berharap agar visi misi perihal peningkatan sektor kelautan dan perikanan sesuai dengan asta cita pemerintahan Prabowo bisa terealisasi dalam masa jabatannya.

“Sudah tidak boleh ada lagi yang apatis. Yang apatis apatis itu menjadi sebuah bentuk penghianatan terhadap visi misi saya dan itu saya akan atensi kan,” tegasnya.

Sebelumnya, Bupati Buton juga mengkritik sejumlah bantuan yang diberikan oleh Dinas Perdagangan terhadap para pelaku UMKM. Menurutnya, bantuan tersebut tidak dilakukan pendampingan monitoring, evaluasi dan supervisi.

Bupati termuda di Sultra ini Alvin kembali berharap agar Dinas Perikanan dan Dinas Perdagangan terus melakukan pendampingan teknis secara berkelanjutan guna memastikan pemanfaatan bantuan dapat berjalan optimal dan memberi hasil signifikan bagi penerima manfaat.

banner 300x250

Pos terkait