NARASITIME.com – Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, SH yang diwakili langsung oleh Wakil Bupati Syarifudin Saafa, ST menghadiri pelaksanaan Penilaian Adipura Tahun 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (04/8/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup ini dihadiri oleh seluruh kepala daerah di Indonesia. Pada kegiatan ini pula, para pemimpin daerah akan mendengarkan arahan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Wakil Bupati Buton, Syarifudin Saafa mengatakan, menurut Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup tentang peluncuran penilaian baru Program Adipura yang menjadi instrumen utama dalam evaluasi kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.

“Transformasi ini merupakan bagian penting dari agenda besar reformasi lingkungan hidup nasional, sekaligus menjawab amanat Presiden Prabowo Subianto dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 untuk mencapai 100 persen pengelolaan sampah yang layak di seluruh Indonesia pada tahun 2029,” ungkapnya.
Syarifudin Saafa mengungkapkan, program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan yang modern, adil, dan berkelanjutan.
Kini, lanjut dia, penilaian tidak hanya bersandar pada estetika kota, tetapi pada tiga dimensi mendasar, sistem pengelolaan sampah dan kebersihan (50 persen), anggaran dan kebijakan daerah (20 persen), serta kesiapan SDM dan infrastruktur pendukung (30 persen).
“Konsep baru ini memberikan penekanan besar pada pengurangan sampah dari sumber, penguatan peran masyarakat, serta penerapan sistem pemilahan dan daur ulang yang lebih progresif,” tuturnya.
Namun, keberhasilan Adipura tidak hanya ditentukan oleh pemerintah daerah. Masyarakat memegang peran penting dalam mendorong perubahan nyata, mulai dari memilah sampah dari rumah, mendukung bank sampah, hingga menolak pembuangan liar di lingkungan sekitarnya.
“Partisipasi aktif warga akan berdampak langsung terhadap nilai penilaian, khususnya dalam aspek pengurangan sampah dari sumber dan sistem pengelolaan berbasis komunitas. Mari jadikan Adipura bukan hanya trofi, tapi simbol peradaban kota yang sehat, cerdas, dan bertanggung jawab terhadap masa depan generasinya,” tutupnya.







