NARASITIME.com – Sebagai bagian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penggunaan pestisida, Aliansi Stewardship Herbisida (Alishter) bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buton menggelar Training of User Pestisida Terbatas di Kabupaten Buton.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Ma’mul Jaya S.P, M.Si di Desa Mabulugo, Kecamatan Kapuntori dan diikuti oleh ratusan petani asal kecamatan setempat, Senin (30/6).
Denis Priyanto, ketua panitia penyelenggara menjelaskan bahwa pelatihan ini difokuskan pada penggunaan pestisida yang telah rutin diadakan oleh Alishter di berbagai daerah di Indonesia.

“Tahun ini, Kabupaten Buton menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk menggelar pelatihan ini. Dan ini sudah pelatihan yang kedua di Buton,” katanya.
Ia menekankan pentingnya penggunaan pestisida untuk melindungi tanaman dari gangguan organisme pengganggu dan gulma yang dapat menghambat penyerapan nutrisi oleh tanaman utama.
Pelatihan ini, kata dia, diadakan karena petani merupakan pengguna utama pestisida.
“Fokus utama kami adalah kepada para petani, sebagai pengguna langsung dari produk ini. Kami ingin memastikan bahwa mereka menggunakan pestisida dengan bijaksana dan aman, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar,” ujarnya.
Ketua Alishter Provinsi Sultra ini menambahkan, untuk memperkuat materi pelatihan, Alishter menghadirkan narasumber dari lintas bidang, yaitu:
- Peraturan/perizinan pestisida, pemahaman label yang disampaikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buton.
- Penanganan keracunan disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Buton.
- Perawatan spraye dan kalibrasi yang dipaparkan pihak Alishter.
“Harapan Dinas Pertanian, pelatihan ini sangat penting dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman petani tentang regulasi tentang peredaran pestisida di Kabupaten Buton, sehingga diharapkan petani dapat memahami mana pestisida yang legal/ilegal,” ungkapnya.
“Harapan Dinas Kesehatan, dengan adanya pelatihan ini petani dapat memahami penangan pertama ketika terjadi insiden keracunan pada saat menggunakan pestisida dan dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
“Harapan Ketua Alishter Pusat, pelatihan diharapkan dapat memberi pemahaman kepada petani dalam menentukan kebutuhan pestisida dalam satu satuan luas lahan petani dan petani juga bisa memahami jenis jenis APD yang digunakan,” sambungnya.
Ditempat yang sama, Kadis Pertanian Kabupaten Buton Ma’mul Jaya menyatakan dukungan penuh terhadap pelatihan ini. Menurutnya, penggunaan pestisida terbatas harus dilakukan secara bijak dan tepat agar tidak membahayakan petani maupun lingkungan sekitar.
“Kami berharap pelatihan ini bisa membuka wawasan petani tentang tata cara penggunaan pestisida terbatas yang aman. Ini bukan hanya soal produktivitas, tapi juga soal keselamatan kerja,” tegasnya.
Sementara itu, Kades Mabulugo Nardin, ST menyampaikan rasa syukurnya karena kegiatan pelatihan pestisida terbatas dapat diselenggarakan di Desa Mabulugo.
“Saya merasa bersyukur sekali karena kegiatan pelatihan pestisida terbatas diadakan di Desa Mabulugo. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali karena dapat mengedukasi para petani kami yang ada di desa tentang penggunaan pestisida,” tukasnya.







